JURUSAN SOSIOLOGI DAN SEKRETARIAT JENDERAL MPR RI SELENGGARAKAN SEMINAR NASIONAL: MEMBUMIKAN PANCASILA UNTUK GENERASI MILENIAL

Jurusan Sosiologi dan Sekretariat Jenderal MPR RI selenggarakan Seminar Nasional: Membumikan Pancasila untuk Generasi Milenial, pada Hari Sabtu, 1 Desember 2018, bertempat di Krisna Ballroom, Hotel Java Heritage Purwokerto. Seminar nasional ini dibuka oleh Dekan Fisip, Dr. Jarot Santoso, M.S., “pentingnya seminar nasional ini, karena selaras dengan perkembangan media sosial yang begitu pesat, sehingga menjadi tantangan dalam membumikan Pancasila untuk generasi milenial. Selain itu, juga memberikan apresiasi untuk Jurusan Sosiologi dan Sekretariat Jenderal MPR RI yang telah bekerjasama dalam menyelenggarakan seminar nasional ini.” Ungkap Dr. Jarot Santoso, M.S., dalam sambutannya.

Ketua seminar nasional ini, Dr.Tri Wuryaningsih, M.Si, mengungkapkan Pancasila harus dijaga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya sehingga menjadi karakter atau identitas bangsa. Lebih lanjut Dr. Tri Wuryaningsih, M.Si., dalam laporan sebagai ketua seminar nasional ini juga mengungkapkan,”tujuan diselenggarakan seminar nasional ini, sebagai salah satu upaya yang dilakukan Jurusan Sosiologi agar menungkatkan pemahaman generasi milenial tentang pentingnya melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari..”

Ada tiga narasumber, dalam Seminar Nasional: Membumikan Pancasila Untuk Generasi Milenial, sebagai berikut: 1. Dr. Ma’ruf Cahyono, S.H., M.H. (Sekretaris Jenderal MPR RI). 2. Dr. Heri Santoso (Kepala Pusat Studi Pancasila, Universitas Gadjah Mada). 3. Dr. Nana Sutikna (Dosen FISIP Universitas Jenderal Soedirman). Peserta seminar nasional ini adalah Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman dan mahasiswa yang ada di Kabupaten Banyumas, guru atau dosen, dan civitas akademika lainnya. Hariyadi, Ph.D selaku moderator, memandu seminar nasional ini dengan baik sehingga diwarnai dengan diskusi dua arah yang semarak. Di akhir acara, Dr. Tri Wuryaningsih, M.Si selaku ketua seminar nasional ini, menutup acara sekaligus memberikan apresiasi atas antusias dari peserta seminar nasional ini. Salam Pancasila.

Inisiasi Mahasiswa Program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) Sebagai Salah Satu Bentuk Penjaminan Mutu Jurusan Sosiologi

Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si. selaku  Ketua Jurusan Sosiologi pada Hari Kamis, 27 September 2018, bertempat di ruang kelas Magister Ilmu Administrasi, menginisiasi Mahasiswa ADik dalam rangka menggali informasi terkait permasalahan  yang dialami Mahasiswa ADik. Ketua  Jurusan  Sosiologi  ini juga mengemukakan beberapa hal yang terkait dengan Motivasi Perkuliahan Indonesia Timur (Mahasiswa ADik), sebagai salah satu bentuk penjaminan mutu yang dilakukan Jurusan Sosiologi untuk senantiasa meningkatkan kualitas proses pembelajaran.
Kegiatan inisiasi ini juga dihadiri  Kusja, S.IP  selaku Kepala Bagian Akademik,  memberikan apresiasi atas inisiasi Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si dalam memotivasi Mahasiswa ADik. Ada beberapa jenis ADik seperti ADik Papua, ADik Papua Barat, Adik 3T (Terdepan,Terluar dan Tertinggal), di samping itu ada juga ADik TKI  yaitu mahasiswa yang orang tuanya menjadi TKI di luar negri. Lebih lanjut  Kusja, S.IP. mengungkapkan pentingnya nilai-nilai Soedirman sebagai penyemangat Mahasiswa Adik yang ada di Universitas Jenderal Soedirman.
Inisiasi Mahasiswa ADik ini, dalam rangka memotivasi mahasiswa dari Indonesia Timur (Mahasiswa ADik), maka Jurusan Sosiologi mendatangkan Fadlin, ST., M.Eng. selaku narasumber dalam kegiatan ini.  Kebetulan Fadlin, ST., M.Eng. adalah Dosen Jurusan Teknik Geologi Fakultas Sains dan Teknik yang juga berasal dari Indonesia Timur. “Perlunya Mahasiswa ADik membuat peta kehidupan sebagai mahasiswa sehingga mahasiswa mampu mengontrol keberhasilan dan kegagalan yang ada, selain itu dperlukan manajemen waktu yang tepat.” ungkap Fadlin, ST., M.Eng.
Kegiatan  ini tidak hanya dihadiri  mahasiswa  ADik yang ada di Jurusan Sosiologi, namun ternyata kegiatan ini diapresiasi dan dihadiri Mahasiswa ADik  yang ada di Universitas Jenderal Soedirman, suasana kegiatan diwarnai dengan diskusi dua arah yang semarak.

JURUSAN SOSIOLOGI SELENGGARAKAN WORKSHOP PERCEPATAN PENYELESAIAN TUGAS AKHIR

Jurusan Sosiologi selenggarakan Workshop Percepatan Penyelesaian Tugas Akhir pada Hari Sabtu, 6 Oktober 2018, bertempat di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Workshop ini dibuka oleh Dekan Fisip, Dr. Jarot Santoso, M.S., “pentingnya workshop ini, karena selaras dengan kontrak kinerja antara dekan dengan universitas seperti percepatan tugas akhir mahasiswa. Selain itu, juga memberikan apresiasi untuk Jurusan Sosiologi yang menyelenggarakan workshop ini dalam rangka mempercepat penyelesaian tugas akhir.” ungkap Dr. Jarot Santoso, M.S., dalam sambutannya. Wakil ketua workshop ini, Dr. Arizal Mutahir, M.A, mengungkapkan masih banyak mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir atau skripsi lebih dari satu semester, sehingga perlu adanya mekanisme atau formula yang tepat agar mahasiswa dapat mempercepat tugas akhirnya. “Tujuan diselenggarakan workshop ini, sebagai salah satu upaya yang dilakukan Jurusan Sosiologi agar mempercepat proses masa studi mahasiswa dalam penyelesaian tugas akhirnya.”ungkapnya. Dr. Hakimul Ikhwan dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta ini sebagai narasumber workshop, memaparkan tiga materi sebagai berikut: 1. Sesi 1 : Karya Ilmiah. 2. Sesi 2: Tema Penelitian. 3. Sesi 3: State of The Art Penelitian; Teori sebagai Landasan Analisis.

Peserta workshop ini adalah Mahasiswa Jurusan Sosiologi Angkatan 2015 dan fasilitator workshop ini adalah Dosen di Jurusan Sosiologi.Suasana diwarnai dengan diskusi dua arah yang semarak. Dr. Tri Wuryaningsih, M.Si selaku Ketua Workshop ini menutup acara sekaligus memberikan apresiasi atas antusias dari mahasiswa sebagai peserta dan dosen sebagai fasilitator dalam Workshop Percepatan Penyelesaian Tugas Akhir ini.

Jurusan Sosiologi Gelar Seminar Literasi New Media

Bertempat di Aula FISIP Unsoed Senin (02/04), Jurusan Sosiologi bekerjasama dengan CISSReC (Communication and Information System Security Research Center) dan Kertagama Humanus (Journal of Humanities and Social Sciences) adakan Seminar Literasi New Media. Acara yang dihadiri oleh mahasiswa dan dosen di lingkungan FISIP Unsoed ini dkemas dalam format Talkshow, sehingga suasana menjadi sangat komunikatif dan menarik peserta. Hadir sebagai narasumber lima pakar literasi media, yaitu Dr. Pratama Dahlian Persadha, Prof. Dr. Irwan Abdullah, Prof. Dr. Heru Nugroho, Dr. Arie Sujito dan Dr. Sugeng Bayu Wahyono. Materi yang disampaikan Dr. Pratama Dahlian Persadha (Ketua CISSReC) berjudul “Mewujudkan Literasi Digital yang Aman dan Sehat di Era New Media.

Ketua Jurusan Sosiologi, Dr. Tyas Retno Wulan, M.SI., dalam sambutanna mengemukakan, kegiatan ini dilaksanaan untuk memberikan gambaran tentang pentingnya peningkatan kesadaran dan pemahaman mengenai literasi media baru. Terlebih dijaman sekarang, Perkembangan teknologi informasi tidak terelakkan lagi, meskipun di satu sisi perkembangan tehnologi bisa merusak tata nilai masyarakat. Dekan Fisip Unsoed Dr. Jarot Santoso, M.S., mengemukakan media atau teknologi bukan sesuatu yang baru bagi mahasiswa, saat ini semua berita di belahan bumi manapun ada di genggaman tangan, untuk itu perlu kesadaran dan pemahaman masyarakat terutama  mahasiswa mengenai literasi media baru.

Mengawali paparannya Dr. Pratama Dahlian Persadha, menyampaikan bahwa literasi jaman “Now” ditandai dengan  penggunaan internet, cepat, banyak model, media sosial semakin dominan namun rawan hoax dan makin tidak aman. Informasi saat ini dicirikan dengan sumber informasi darimana saja, pemberitaan relatif tidak bisa dikendalikan, dan penuh hoax dengan berbagai motif, dari politik sampai ekonomi, bahkan sekedar menambah traffic web. Kondisi tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia, di Amerikapun 23% penduduk dewasanya pernah menyebarkan berita hoax. Di Indonesia terdapat 143,26 juta jiwa (54,68%) merupakan pengguna internet, rata-rata internet per hari masyarakat ndonesia hampir 9 jam, dengan 72% akses lewat smartphone, sehingga informasi bisa menyebar dengan sangat cepat. “Sayangnya 89,35% mengakses layanan chating dan hanya 7,35% merupakan layanan perbankan atau perniagaan”, tegasnya.

Kerangka literasi media meliputi proteksi, pemberdayaan dan hak-hak. Untuk mewujudkankannya diperlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat. Pemerintah harus segera menyelesaikan UU Perlindungan Data Pribadi, yang mewajibkan penyedia layanan jasa sistem elektronik harus  bertanggungjawab apabila ada kebocoran. Masyarakat juga harus diberikan edukasi agar tidak sembarangan mengumbar data pribadi di internet dan dimana saja. Masyarakat harus diarahkan pada kegiatan positif di dunia siber, bisa kewirausahaan maupun kegiatan social sehingga menjadi relative tidak ada waktu untuk beraksi pada konten hoax. Sehingga  diharapkan area digital bisa diisi dengan konten-konten positif, dengan teknologi, pendapat dan suara masyarakat Indonesia akan didengar lebih luas dan lebih sering, dari WORD of MOUTH menjadi WORLD of MOUTH.

         

FISIP Unsoed….Maju Terus Tidak Kenal Menyerah…!!!

Jurusan Sosiologi Bersiap Sambut Perkuliahan Semester Genap 2017/2018

Kegiatan perkuliahan semester ganjil 2017/2018 baru saja berakhir dengan berakhirnya ujian akhir semester ganjil pada hari Senin, 15 Januari 2018. Tidak ingin terlambat menyambut perkuliahan semester genap 2017/2018, Dua hari berselang, Jurusan Sosiologi FISIP mempersiapkan diri dengan mengadakan Rapat Ploting Mata Kuliah. Rapat yang diselenggarakan di d’Saung Hall & Resto dilaksanakan pada Rabu (17/01), dimaksudkan untuk mengevaluasi materi perkuliahan semester genap tahun lalu dan mengadakan pembaharuan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan bahan ajar pada semester genap yang akan datang. Menurut Koordinator Program Studi S1 Sosiologi Dr. Nanang Martono, M.Si., “Proses pembelajaran berbasis bahan ajar diperlukan dalam rangka meningkatkan kualitas proses pembelajaran”.

Rapat dipimpin oleh Ketua Jurusan Sosiologi Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si., dan diikuti oleh semua dosen Jurusan Sosiologi. Menurut Tyas, kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu bentuk komitmen Jurusan Sosiologi untuk memberikan jaminan kualitas atas proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. “Dan ini menjadi komitmen Jurusan Sosiologi, baik Program Sarjana (S1) maupun Program Magister Sosiologi (S2)”, tegasnya. Terkait dengan Plotitng Team Teaching, disusun berdasar pada kompetensi yang dimiliki dosen atas mata kulian yang akan diampunya. Hal ini mutlak dilakukan untuk menjamin dan meningkatkan kualitas pembelajaran di Jurusan Sosiologi FISIP.

FISIP Unsoed…Maju Terus Pantang Menyerah…!!!

FISIP UNSOED Hadirkan Pakar Sosiologi Lingkungan Dari Universitas Malaysia Dalam Kuliah Umum

[unsoed.ac.id, Kam, 26/10/17] Upaya pengayaan materi dan pengayaan wawasan serta materi bagi mahasiswa FISIP Unsoed terus dilakukan. Setelah awal bulan lalu  menghadirkan kuliah tamu dari dosen Jindal Global Law School India dan Royal University of Pnom Penh, Jum’at (20/10) lalu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman kembali menyajikan kuliah tamu  ilmuwan dari universitas luar negeri, Dr. Afrizal Anwar. M.Sc., Dosen dan peneliti dari Universitas Malaysia Sabah ini pakar Sosiologi Lingkungan. Beliau banyak mengkaji tentang pengelolaan sampah.

Kuliah umum yang diadakan di sela-sela ujian tengah semester ini dihadiri mahasiswa dari 5 jurusan yang ada di FISIP Unsoed. Hadir pula beberapa dosen peminat dan pemerhati pengelolaan sampah berbasis masyarakat

Mengawali paparannya Dr. Anwar menyampaikan bahwa pengelolaan sampah akan menjadi kajian kering bila hanya ditinjau dari kacamata ilmu lingkungan. Studi ini akan menjadi lebih kaya  bila dikaji secara sosiologis. Dalam materi kuliah yang bertajuk “Local Community Participation in Waste Management: the Role of Social Institution, Leadership and Social capital,”. Dr. Afrizal menjelaskan bahwa hubungan sosiologi dengan lingkungan sangatlah erat. “Banyak sekali permasalahan muncul akibat kurangnya pemahaman terhadap persoalan komunitas. Hanya melihat aspek pengelolaan teknisnya saja. Padahal dalam pengelolaan lingkungan perlu adanya penglibatan komunitas”, jelasnya.

lebih lanjut diuraikan bahwa komunitas memiliki modal sosial yang bisa terus dikuatkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di masyarakat termasuk persoalan sampah. Penglibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah dalam temuan beliau telah membuahkan hasil meningkatnya partisipasi masyarakat, meningkatnya kesepaduan dan harmoni, meningkatnya kemampuan masyarakat melalui “transformative learning”, mengurangi beban keuangan dan administratif serta meningkatkan pendapatan kolektif.

Maju Terus Pantang Mundur, Tak Kenal Menyerah!

Dr. Tyas Retno Wulan, Nakhoda Baru Jurusan Sosiologi FISIP Periode 2017 – 2021

Setelah melewati proses pemilihan beberapa waktu yang lalu, berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Jenderal Soedirman No:1032/UN23/KP.02.02/2017,tanggal 5 September 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua, Sekretaris Jurusan, dan Koordinator Program Studi S1 Sosiologi Fakultas Ilnu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Dr. Tyas Retno Wulan diangkat dalam jabatan sebagai Ketua jurusan Sosiologi Periode 2017-2021 menggantikan Dra. Tri Rini Widyastuti, M.Si., yang berakhir masa jabatanya pada Bulan oktober ini. Dr. Hariyadi dan Dr. Nanang Martono juga ditetapkan dalam  jabatan sebagai Sekretaris Jurusan Sosiologi dan Koordinator Program Studi S1 Sosiologi Periode 2017-2021.

Mengawali kiprahnya sebagai Ketua Jurusan, Selasa (17/10) Doktor yang akrab dipanggil dengan Bu Tyas ini memimpin rapat jurusan di Ruang Rapat Jurusan Sosiologi. Perempuan kelahiran  Solo 46 tahun yang lalu dan aktif dalam Perlindungan dan Pemberdayaan Buruh Migran Indonesia serta ulet ini, menyampaikan rencana kegiatan di penghujung tahun 2017 dengan segala keterbatasannya. Beliau berharap, bisa memanfaatkan keterbatasan sumberdaya dengan kegiatan yangbermanfaat bagi kemajuan Jurusan Sosiologi.

Tyas Retno Wulan juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian dan kerja keras yang telah dilakukan Ketua dan Sekretaris Jurusan Periode Tahun 2013-2017, Dra. Tri Rini Widyastuti, M.Si. dan Dra. Sotyania Wardhianna, M.Kes. “Karena atas kerja keras beliau dan tim, Jurusan Sosiologi mampu mempertahankan Status Akreditasi “A” dan  terbentuknya Program Studi S2 Sosiologi”, urainya

Nanang Martono selaku Koordinator Program Studi S1 Sosiologi, menambahkan perlunya peningkatan kualitas proses pembelajaran dan mewujudkan iklim akademik di Program Studi S1 Sosiologi yang “nyaman” bagi dosen dan mahasiswa.

Maju terus Sosiologi FISIP Unsoed…..Pantang Menerah…!!!

Diskusi Publik Pencegahan Terorisme Berbasis Komunitas

[unsoed.ac.id, Rab, 04/10/17] Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsoed menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam Diskusi Publik bertema “Pencegahan Terorisme Berbasis Komunitas”. Acara yang bertempat di Aula FISIP Unsoed ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. V. Prihananto, M.Si, Rabu (4/10).

Dalam sambutan Rektor yang dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni/WR III mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan diskusi ini. “Sudah semestinya kampus menjadi bagian dalam upaya pencegahan kejahatan terorisme. Kampus dapat berkontribusi melalui ide, gagasan, dan pemikiran yang dalam mencegah perilaku terorisme yang jelas – jelas bertentangan dengan nilai – nilai kemanusiaan,” ungkapnya.

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigadir Jenderal (Pol) Ir. Hamil, ME dalam diskusi menyampaikan bahwa pencegahan aksi teror yang menyebar ketakutan di tengah masyarakat dapat disikapi dengan kekuatan pribadi yang nasionalis. Penguatan nasionalisme masyarakat kini diperlukan untuk menutup gerbang masuk terorisme. “Terorisme dan radikalisme sebagai ancaman kesejahteraan bangsa perlu diwaspadai oleh seluruh elemen masyarakat,”ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan pula oleh Direktur Yayasan Prasasti Perdamaian, Taufik Andrie bahwa dinamika terorisme berkembang begitu cepat. “Ancaman keamanan mewujud dalam aksi kekerasan yang tak kenal ampun, Indonesia memandang terorisme dengan concern yang serius. Pemerintah, masyarakat dan aktor – aktor non pemerintah harus sudah mulai memiliki awareness yang tinggi,” ungkap Alumni Jurusan Sosiologi Unsoed angkatan ’98.

“Masyarakat harus mulai membangun semacam early warning system sehingga terorisme dapat ditangkal sedini mungkin,” ungkap Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Banyumas, Drs. Setia Rahendra, M.Si. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan bahwa untuk menghadapi kejahatan terorisme maka dibutuhkan pendekatan yang utuh dan menyeluruh dimulai dari pencegahan hingga penindakan.

Diskusi publik ini juga dihadiri oleh Bupati Banyumas, Perwakilan dari Danrem 071 dan Dandim 0701 Banyumas, Kapolres Banyumas, Perwakilan dari Kementerian Agama Kab. Banyumas, dan para perwakilan dari pondok pesantren, serta para mahasiswa dan perwakilan UKM. Diharapkan dengan adanya diskusi ini, dapat semakin memahamkan kita tentang bahaya terorisme, dan menginspirasi kita untuk bersama – sama mencegah terorisme.

Maju Terus Pantang Mundur Tak Kenal Menyerah !!

Pentingnya Pemberdayaan Berperspektif Gender

[unsoed.ac.id, Sen, 05/06/17] Bertempat di Ruang Sidang FISIP Unsoed, Program Studi S2 Sosiologi beberapa waktu yang lalu menyelenggarakan seminar akademik sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan analisis mahasiswanya dengan tema Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Gender. Hadir sebagai narasumber Prof. Dr. Emy Suyanti, MA., dari Universitas Airlangga yang menyampaikan dua materi yaitu Teori Sosiologi Gender dan Pendekatan Pembangunan dalam Perspektif Gender.

Menurut Ketua Panitia Dr. Ign. Suksmadi, Kehadiran pakar lain diharapkan akan menambah penguasaan pengetahuan dan analisis mahasiswanya pada konsentrasi peminatan pemberdayaan masyarakat dan sosiologi pendidikan. “Kehadiran pakar lain, bisa memberikan suasana yang berbeda dalam penyampaian materi dan sudut pandang keilmuan yang berbeda, sehingga bisa memperluas wawasan pengetahuan dan daya analisis mahasiswa,” tegasnya.

Mengawali paparannya Prof. Dr. Emy Suyanti, MA., menyatakan benarkah salah satu institusi sosial yang tertua dan terkuat di dunia adalah relasi gender. Pada dasarnya hubungan sosial antara manusia khususnya laki-laki dengan perempuan ada sejak manusia itu lahir, karena hubungan sosial itu terbangun karena adanya saling membutuhkan, baik pada sektor domestik maupun publik. Hanya dalam penerapannya sering mengalami deminimalisasi tapi juga maksimalisasi, artinya relasi gender dapat diubah dan berubah, yang berbeda dari waktu kewaktu. “Hal ini akan berpengaruh pada peran perempuan dalam pembangunan, untuk itu perlu pemberdayaan. Pemberdayaan perempuan bisa dilakukan dalam tiga bentuk yaitu Women in Development, Women and Development dan Gender and Development“, pungkasnya

Maju Terus Pantang Mundur Tak Kenal Menyerah!

Rayakan Dies Natalis, FISIP UNSOED Gelar Seminar Nasional HAM & Migrasi Internasional

[unsoed.ac.id, Sel, 01/12/15] Saat ini kita tidak dapat menghindarkan diri dari fenomena globalisasi, di mana lalu lintas produksi, finansial dan sumberdaya manusia antarnegara menjadi sebuah keniscayaan.  Salah satu yang mewarnai dan terwarnai dari dinamika globalisasi adalah fenomena migrasi internasional.  Hal inilah yang melatarbelakangi FISIP UNSOED menyelenggarakan seminar nasional bertajuk Hak Asasi Manusia dan Migrasi Internasional: Pengalaman dan Strategi Indonesia di Aula FISIP Universitas Jenderal Soedirman. Kegiatan ini sendiri merupakan yang merupakan puncak perayaan Dies Natalis FISIP UNSOED ke-31 ini dilaksanakan pada Senin, 30 November 2015 dengan menghadirkan empat pembicara yaitu, H. Tatto Suwarto Pamuji selaku Bupati Cilacap; Prof. Dr. Obsatar Sinaga, M.Si, Dosen Politik Pascasarjana Universitas Padjajaran; dan Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si, Dosen Sosiologi Universitas Jenderal Soedirman serta Dicky Komar, Direktur Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia.

Berlangsungnya acara Seminar Nasional ini mendapatkan respon positif dari Rektor Universitas Jenderal Soedirman, Dr. Ir. Achmad Iqbal, M.Si. Dalam sambutan sekaligus membuka acara, beliau mengungkapkan apresiasinya atas pelaksanaan kegiatan Seminar Nasional ini. Beliau menegaskan bagi Indonesia, kondisi ini merupakan peluang besar untuk menggerakkan perekonomian dan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan. Rektor juga menyampaikan harapannya melalui seminar ini akan melahirkan solusi bagi pengelolaan migran Internasional yang semakin berkualitas. “Melalui seminar ini kita akan semakin tercerahkan mengenai problematika dan dinamika yang ada, sehingga diharapkan akan lahir gagasan dan ide yang tidak hanya bermutu secara filosofis, melainkan memantik lahirnya solusi yang nyata dan konstruktif bagi pengelolaan migran internasional  yang semakin berkualitas,” ungkap Rektor.

Pemateri pertama, Dicky Komar memaparkan materi terkait peran Pemerintah Indonesia dalam penanganan pengungsi dan para pencari Suaka. Dilanjutkan dengan Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si yang mengangkat pembahasan terkait perlindungan bagi buruh migran Indonesia khususnya buruh migran perempuan. “Atas nama kemanusiaan negara dapat membuat Hukum yang lebih manusiawi yang dapat mengupayakan hak buruh migran,” jelasnya. Sementara itu, Prof. Dr. Obsatar Sinaga, M.Si menambahkan tentang HAM dan Migrasi Internasional. Disampaikan bahwa HAM dapat menjadi Hak Dasar manusia, akan tetapi pada proses penerapannya akan berbeda di masing-masing Negara karena adanya perbedaan faktor budaya dan kebiasaan.

Maju Terus Pantang Menyerah!