Mencermati rendahnya kegiatan pengabdian masyarakat dosen yang berbasis kompetisi, maka Jurusan Sosiologi FISIP Unsoed menyelenggarakan diskusi tentang teknik penyusunan proposal pengabdian masyarakat berbasis kompetisi. Acara yang digelar Rabu (22/11) di Ruang Rapat Jurusan ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas kegiatan pengabdian masyarakat berbasis kompetisi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk komitmen Jurusan Sosiologi untuk selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan pengabdian masyarakat. Sebagai pembicara hadir Ir. Supartoto, M.Sc., Koordinator Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM Unsoed.
Ketua Jurusan Sosiologi Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si., sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini. Tyas mengungkapkan bahwa kegiatan pengabdian masyarakat dosen sosiologi harus dioptimalkan denan memamfaatkan skim yang ada, karena selama ini bisa dikatakan sedikit sekali, meskipun hal ini tidak hanya terjadi di FISIP tetapi hampir di semua fakultas non eksak. Oleh karena itu diharapkan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas dosen dalam menyusun proposal dan melaksanakan pengabdian masyarakat.
Mengawali diskusi, Ir. Supartoto, M.Sc., menjelaskan beberapa skim pengabdian masyarakat yang bersumber dana dari Dikti maupun BLU. “Memang skim pengabdian tidak sebanyak skim penelitian, akan tetapi dari anggaran cukup banyak yang bisa dimanfaatkan, baik satu tahun atau multi tahun,” jelasnya. Kegiatan pengabdian masyarakat menjadi penting karena merupakan bentuk aplikasi keilmuan di masyarakat, meningkatkan kepekaan terhadap lingkungan dan membangun kepakaran dalaam masyarakat. Beberapa hal penting dalam usulan pengabdian masyarakat yaitu ide harus terbaca jelas, sasaran terpilih memungkinkan mewujudkan, tahapan pelaksanaan harus jelas, strategi mewujudkan ide, biaya yang dibutuhkan dan ada anggota tim memiliki kepakaran yang mendukung ide. Acara berlangsung cukup semarak dan diwarnai diskusi.
FISIP Unsoed…Maju Terus Pantang Menyerah…..!!!