FISIP UNSOED Hadirkan Pakar Sosiologi Lingkungan Dari Universitas Malaysia Dalam Kuliah Umum

[unsoed.ac.id, Kam, 26/10/17] Upaya pengayaan materi dan pengayaan wawasan serta materi bagi mahasiswa FISIP Unsoed terus dilakukan. Setelah awal bulan lalu  menghadirkan kuliah tamu dari dosen Jindal Global Law School India dan Royal University of Pnom Penh, Jum’at (20/10) lalu Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman kembali menyajikan kuliah tamu  ilmuwan dari universitas luar negeri, Dr. Afrizal Anwar. M.Sc., Dosen dan peneliti dari Universitas Malaysia Sabah ini pakar Sosiologi Lingkungan. Beliau banyak mengkaji tentang pengelolaan sampah.

Kuliah umum yang diadakan di sela-sela ujian tengah semester ini dihadiri mahasiswa dari 5 jurusan yang ada di FISIP Unsoed. Hadir pula beberapa dosen peminat dan pemerhati pengelolaan sampah berbasis masyarakat

Mengawali paparannya Dr. Anwar menyampaikan bahwa pengelolaan sampah akan menjadi kajian kering bila hanya ditinjau dari kacamata ilmu lingkungan. Studi ini akan menjadi lebih kaya  bila dikaji secara sosiologis. Dalam materi kuliah yang bertajuk “Local Community Participation in Waste Management: the Role of Social Institution, Leadership and Social capital,”. Dr. Afrizal menjelaskan bahwa hubungan sosiologi dengan lingkungan sangatlah erat. “Banyak sekali permasalahan muncul akibat kurangnya pemahaman terhadap persoalan komunitas. Hanya melihat aspek pengelolaan teknisnya saja. Padahal dalam pengelolaan lingkungan perlu adanya penglibatan komunitas”, jelasnya.

lebih lanjut diuraikan bahwa komunitas memiliki modal sosial yang bisa terus dikuatkan untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan di masyarakat termasuk persoalan sampah. Penglibatan masyarakat dalam pengelolaan sampah dalam temuan beliau telah membuahkan hasil meningkatnya partisipasi masyarakat, meningkatnya kesepaduan dan harmoni, meningkatnya kemampuan masyarakat melalui “transformative learning”, mengurangi beban keuangan dan administratif serta meningkatkan pendapatan kolektif.

Maju Terus Pantang Mundur, Tak Kenal Menyerah!

Dr. Tyas Retno Wulan, Nakhoda Baru Jurusan Sosiologi FISIP Periode 2017 – 2021

Setelah melewati proses pemilihan beberapa waktu yang lalu, berdasarkan Keputusan Rektor Universitas Jenderal Soedirman No:1032/UN23/KP.02.02/2017,tanggal 5 September 2017 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Ketua, Sekretaris Jurusan, dan Koordinator Program Studi S1 Sosiologi Fakultas Ilnu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman, Dr. Tyas Retno Wulan diangkat dalam jabatan sebagai Ketua jurusan Sosiologi Periode 2017-2021 menggantikan Dra. Tri Rini Widyastuti, M.Si., yang berakhir masa jabatanya pada Bulan oktober ini. Dr. Hariyadi dan Dr. Nanang Martono juga ditetapkan dalam  jabatan sebagai Sekretaris Jurusan Sosiologi dan Koordinator Program Studi S1 Sosiologi Periode 2017-2021.

Mengawali kiprahnya sebagai Ketua Jurusan, Selasa (17/10) Doktor yang akrab dipanggil dengan Bu Tyas ini memimpin rapat jurusan di Ruang Rapat Jurusan Sosiologi. Perempuan kelahiran  Solo 46 tahun yang lalu dan aktif dalam Perlindungan dan Pemberdayaan Buruh Migran Indonesia serta ulet ini, menyampaikan rencana kegiatan di penghujung tahun 2017 dengan segala keterbatasannya. Beliau berharap, bisa memanfaatkan keterbatasan sumberdaya dengan kegiatan yangbermanfaat bagi kemajuan Jurusan Sosiologi.

Tyas Retno Wulan juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas pengabdian dan kerja keras yang telah dilakukan Ketua dan Sekretaris Jurusan Periode Tahun 2013-2017, Dra. Tri Rini Widyastuti, M.Si. dan Dra. Sotyania Wardhianna, M.Kes. “Karena atas kerja keras beliau dan tim, Jurusan Sosiologi mampu mempertahankan Status Akreditasi “A” dan  terbentuknya Program Studi S2 Sosiologi”, urainya

Nanang Martono selaku Koordinator Program Studi S1 Sosiologi, menambahkan perlunya peningkatan kualitas proses pembelajaran dan mewujudkan iklim akademik di Program Studi S1 Sosiologi yang “nyaman” bagi dosen dan mahasiswa.

Maju terus Sosiologi FISIP Unsoed…..Pantang Menerah…!!!

Diskusi Publik Pencegahan Terorisme Berbasis Komunitas

[unsoed.ac.id, Rab, 04/10/17] Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsoed menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam Diskusi Publik bertema “Pencegahan Terorisme Berbasis Komunitas”. Acara yang bertempat di Aula FISIP Unsoed ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. V. Prihananto, M.Si, Rabu (4/10).

Dalam sambutan Rektor yang dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni/WR III mengapresiasi atas terselenggaranya kegiatan diskusi ini. “Sudah semestinya kampus menjadi bagian dalam upaya pencegahan kejahatan terorisme. Kampus dapat berkontribusi melalui ide, gagasan, dan pemikiran yang dalam mencegah perilaku terorisme yang jelas – jelas bertentangan dengan nilai – nilai kemanusiaan,” ungkapnya.

Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigadir Jenderal (Pol) Ir. Hamil, ME dalam diskusi menyampaikan bahwa pencegahan aksi teror yang menyebar ketakutan di tengah masyarakat dapat disikapi dengan kekuatan pribadi yang nasionalis. Penguatan nasionalisme masyarakat kini diperlukan untuk menutup gerbang masuk terorisme. “Terorisme dan radikalisme sebagai ancaman kesejahteraan bangsa perlu diwaspadai oleh seluruh elemen masyarakat,”ungkapnya.

Lebih lanjut disampaikan pula oleh Direktur Yayasan Prasasti Perdamaian, Taufik Andrie bahwa dinamika terorisme berkembang begitu cepat. “Ancaman keamanan mewujud dalam aksi kekerasan yang tak kenal ampun, Indonesia memandang terorisme dengan concern yang serius. Pemerintah, masyarakat dan aktor – aktor non pemerintah harus sudah mulai memiliki awareness yang tinggi,” ungkap Alumni Jurusan Sosiologi Unsoed angkatan ’98.

“Masyarakat harus mulai membangun semacam early warning system sehingga terorisme dapat ditangkal sedini mungkin,” ungkap Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Banyumas, Drs. Setia Rahendra, M.Si. Dalam kesempatan tersebut, beliau juga menyampaikan bahwa untuk menghadapi kejahatan terorisme maka dibutuhkan pendekatan yang utuh dan menyeluruh dimulai dari pencegahan hingga penindakan.

Diskusi publik ini juga dihadiri oleh Bupati Banyumas, Perwakilan dari Danrem 071 dan Dandim 0701 Banyumas, Kapolres Banyumas, Perwakilan dari Kementerian Agama Kab. Banyumas, dan para perwakilan dari pondok pesantren, serta para mahasiswa dan perwakilan UKM. Diharapkan dengan adanya diskusi ini, dapat semakin memahamkan kita tentang bahaya terorisme, dan menginspirasi kita untuk bersama – sama mencegah terorisme.

Maju Terus Pantang Mundur Tak Kenal Menyerah !!

Kuliah Umum di Program Studi Magister Sosiologi

Magister Sosiologi pada Hari Sabtu, 30 September 2017, bertempat di Gedung J Ruang 201 FISIP UNSOED,  mengadakan kuliah umum dengan  dosen tamu bernama Rakhmat Hidayat, Ph.D, dari Program Studi Sosiologi Universitas Negeri Jakarta. Kuliah Umum Hari dimulai  pukul  08.00 dosen tamu telah memaparkan materi kuliah dengan 2 materi  yang berbeda yaitu:
1.    Pendidikan Multikultural.
2.    Metode Pembelajaran Sosiologi

Ketua Program Studi Magister Sosiologi, Dr. Ign. Suksmadi Sutoyo, M.Si., berharap agar pemaparan materi kuliah yang telah berlangsung kemarin dapat membuka wawasan dan mengasah pisau analisis mahasiswa dalam menganalisis permasalahan yang ada di Indonesia secara sosiologis terutama yang terkait dengan Pendidikan Multikultural dan Metode Pembelajaran Sosiologi.

Kuliah ini memberikan pencerahan terutama mengenai teori pendidikan dan menggugah interest    terkait penelitian di bidang pendidikan. Selain itu, kuliah umum ini juga sebagai upaya mahasiswa dalam  mengasah pisau analisisnya secara sosiologis. Kuliah ini diikuti oleh Mahasiswa Magister Sosiologi dan suasana perkuliahan berlangsung dinamis dengan diskusi dua arah yang semarak.

Maju Terus FISIP Unsoed…Pantang Menyerah…!!!

Bedah Buku “Sekolah Publik Vs Sekolah Privat” Karya Akademisi Fisip Unsoed

[unsoed.ac.id, Kam, 13/07/17] Mengangkat tema “Dalam wacana kekuasaaan, Demokrasi dan Liberalisasi Pendidikan”, Rabu (12/7) berlangsung acara Bedah Buku yang bertempat di Gedung Auditorium Graha Widyatama Unsoed. Buku yang berjudul “Sekolah publik vs Sekolah Privat” merupakan karya Nanang Martono, Ph.D (Tenaga Pendidik di Jurusan Sosiologi FISIP Unsoed), diterbitkan oleh Yayasan Obor Jakarta serta pada acara bedah buku ini

Ir. Syaiful anwar, M.Si selaku Ketua Mukerda Asosiasi Penerbit Perguruan tinggi atau APPTI Jateng Yogya dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan bedah buku merupakan rangkaian dari Mukerda. “Pemilihan judul buku yang dibedah mengangkat isu pendidikan yang hampir selalu ramai pada momentahun ajaran baru dan perdebatan tentang pemerataan serta kualitas pendidikan”, jelasnya.

Buku “Sekolah publik vs Sekolah Privat” dibedah oleh Drs. Agus Wahyudi, M.Si (Guru dan Aktivis Pendidikan Banyumas). Disampaikan bahwa kualitas sekolah dipandang pada kualitas input yang merujuk pada kualitas siswa yang mendaftar/masuk sebuah sekolah. Selain itu proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah dan kualitas manajemen kepemimpinan yang meliputi kepala sekolah maupun guru yang menjadi indikator.

Nanang Martono, Ph.D dalam karya penulisannya menekankan tentang permasalahan kualitas sekolah bukan Akreditasi yang menggambarkan makna kualitas sekolah dari berbagai sudut pandang. “Dalam pengukuran kualitas sekolah diperlukan pertimbangan persepsi atau pendapat dari aktor-aktor yang terlibat dalam proses pembelajaran yang meliputi Pemerintah, Kepala Sekolah, Guru, siswa, orang tua, tenaga Administrasi dan masyarakat”, ungkapnya. Buku ini menggambarkan bagaimana mekanisme kompetisi dalam praktik pendidikan nasional serta dampak yang ditimbulkan dari kompetisi tersebut. Selain itu juga menggambarkan bagaimana konsep tentang kualitas sekolah menurut perspektif yang berbeda.

Maju Terus Pantang Mundur Tak Kenal Menyerah!

Pentingnya Pemberdayaan Berperspektif Gender

[unsoed.ac.id, Sen, 05/06/17] Bertempat di Ruang Sidang FISIP Unsoed, Program Studi S2 Sosiologi beberapa waktu yang lalu menyelenggarakan seminar akademik sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan kemampuan analisis mahasiswanya dengan tema Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Gender. Hadir sebagai narasumber Prof. Dr. Emy Suyanti, MA., dari Universitas Airlangga yang menyampaikan dua materi yaitu Teori Sosiologi Gender dan Pendekatan Pembangunan dalam Perspektif Gender.

Menurut Ketua Panitia Dr. Ign. Suksmadi, Kehadiran pakar lain diharapkan akan menambah penguasaan pengetahuan dan analisis mahasiswanya pada konsentrasi peminatan pemberdayaan masyarakat dan sosiologi pendidikan. “Kehadiran pakar lain, bisa memberikan suasana yang berbeda dalam penyampaian materi dan sudut pandang keilmuan yang berbeda, sehingga bisa memperluas wawasan pengetahuan dan daya analisis mahasiswa,” tegasnya.

Mengawali paparannya Prof. Dr. Emy Suyanti, MA., menyatakan benarkah salah satu institusi sosial yang tertua dan terkuat di dunia adalah relasi gender. Pada dasarnya hubungan sosial antara manusia khususnya laki-laki dengan perempuan ada sejak manusia itu lahir, karena hubungan sosial itu terbangun karena adanya saling membutuhkan, baik pada sektor domestik maupun publik. Hanya dalam penerapannya sering mengalami deminimalisasi tapi juga maksimalisasi, artinya relasi gender dapat diubah dan berubah, yang berbeda dari waktu kewaktu. “Hal ini akan berpengaruh pada peran perempuan dalam pembangunan, untuk itu perlu pemberdayaan. Pemberdayaan perempuan bisa dilakukan dalam tiga bentuk yaitu Women in Development, Women and Development dan Gender and Development“, pungkasnya

Maju Terus Pantang Mundur Tak Kenal Menyerah!

KBMS FISIP Unsoed Terima Kunjungan HMPS Universitas Trunojoyo

 [unsoed.ac.id, Rab, 31/05/17] Bertempat di Laboratorium Sosiologi FISIP Unsoed Sabtu (11/5) lalu Keluarga Besar Mahasiswa Sosiologi (KBMS) menerima kunjungan Himpunan Mahasiswa Program studi Sosiologi (HMPS) Universitas Trunojoyo Madura. Menjadi sebuah kehormatan bagi KBMS FISIP Unsoed, adanya kunjungan HMPS Universitas Trunojoyo.

Kunjungan tersebut merupakan agenda program kerja dari HMPS Universitas Trunojoyo Madura. Tujuan kunjungan tersebut, untuk sharing ide dan program kerja antar Himpunan Mahasiswa Jurusan Sosiologi. Kunjungan tersebut berisikan diskusi tentang permasalahan-permasalahan internal sebuah  himpunan mahasiswa jurusan, kampus, dan  berbagai isu-isu sosial lainnya.

Ketua KBMS Jhonathan Immanuel berharap kunjungan kerja tersebut dapat mempererat hubungan antara KBMS dan HMPS begitu juga Unsoed dan Universitas Trunojoyo dan ada tindak lanjutnya sebagai bentuk kerjasama antar organisasi mahasiswa jurusan, baik dalam kerangka akademik  melalui forum diskusi atau seminar mahasiswa tentang permasalahan himpunan mahasiswa jurusan, isu-isu kampus atau isu-isu sosial lainnya maupun pengabdian pada masyarakat.

Maju Terus Pantang Menyerah!

Delegasi UNSOED Berjaya di Pemilihan Duta Generasi Berencana Kabupaten Banyumas 2017

 [unsoed.ac.id, Rab, 03/05/17] Kristanti Putri Faviyanti (Sosiologi 2014) dan Fajar Budi Pratomo (Kedokteran Umum 2014) menjadi pemenang Duta GenRe Kabupaten Banyumas jalur pendidikan tahun 2017. Kegiatan diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) di Rita Supermall Purwokerto, Minggu, (30/4) diikuti oleh 30 peserta. Selain Kristanti Putri, wakil FISIP lainnya juga menjadi juara yaitu juara 3 putri  Nisa Nabila (Ilmu Komunikasi 2015), juara 2 putra Asmoro Dewo (Sosiologi 2015), juara 2 putri Almira Y Alodia (Ilmu Komunikasi 2014) serta juara harapan 1 putra David Prabowo (Sosiologi 2014). Keikutsertaan Unsoed kali ini adalah kali ketiga sejak tahun 2010.

Pemilihan Duta GenRe Banyumas jalur pendidikan ini adalah suatu kegiatan yang diadakan DPPKBP3A dalam rangka meningkatkan sosialisasi dan promosi program genre, khususnya dalam bidang konseling sehingga dibutuhkan duta sebagai figur motivator pada kalangan remaja. Sehingga diharapkan program genre akan lebih efektif karena komunikasi yang terjalin dilakukan dengan pendekatan dari remaja,  oleh remaja, dan untuk remaja. Tahap pemilihan duta genre melalui beberapa proses. Proses pertama adalah pendelegasian peserta dari masing-masing perguruan tinggi di Kabupaten Banyumas karena memang pemilihan duta genre ini jalur pendidikan.

Unsoed mengirimkan enam delegasi yang terdiri dari lima mahasiswa Fisip dan satu mahasiswa Kedokteran Umum. Sebelum terpilih enam delegasi dilakukan Pemilihan Duta GenRe di tingkat Universitas oleh UKM PIK-M Aksiologi FISIP Unsoed. Lalu tahap selanjutnya adalah tes tertulis dan wawancara yang dilaksanakan pada Kamis, 27 April 2017 bertempat di Kantor Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Banyumas.

Sebelum mengikuti tes wawancara, delegasi Unsoed mendapat pembekalan tentang GenRe dan KB  oleh Dra. Rin Rostikawati dan public speaking oleh Drs. Bambang Widodo. Pembekalan ini diadakan oleh PIK-M Aksiologi sebuah unit kegiatan mahasiswa FISIP yang bergerak di bidang  konseling, pencegahan narkoba dan HIV Aids.

Maju Terus Pantang Menyerah!

Bedah Buku Karya Akademisi Fisip UNSOED

[unsoed.ac.id, Rab, 16/11/16] Kekuasaan ada di mana saja dan dapat dimiliki siapa saja. Akibatnya, sekolah sebagai lembaga pendidikan pun tidak dapat terbebas dari belenggu kekuasaan. Inilah salah satu hal yang dibahas dalam bedah buku karya Nanang Martono berjudul “Sosiologi Pendidikan Michel Foucault”.

Buku karya dosen sosiologi pendidikan FISIP Unsoed tersebut dikupas di Aula FISIP Unsoed Rabu (9/11). Hadir sebagai pembahas, Doni Koesoema Dosen Universitas Multimedia Nusantara, sekaligus sebagai pakar pendidikan dan filsafat komunikasi. Bedah buku dihadiri sejumlah mahasiswa FISIP Unsoed, dosen, serta direktur penerbit Rajagrafindo Persada, Magdalena Sofian, yang menerbitkan buku tersebut.

Dalam paparannya, Nanang menjelaskan bahwa pemikiran Foucault sangat penting dalam mempengaruhi serta mengkritisi praktik kekuasaan yang sangat dominan dalam pendidikan. Alumnus program doktor Universite de Lyon 2 Perancis tersebut juga menyatakan bahwa pendidikan melalui sekolah pada akhirnya hanya menjadi tempat bertemunya berbagai kepentingan sebagai wujud bekerjanya kekuasaan yang dimiliki banyak aktor. Penulis buku “Sekolah Bukan Penjara” tersebut mengidentifikasi beberapa aktor yang terlibat dalam praktik kekuasaan atas pendidikan, yaitu: organisasi internasional, negara atau pemerintah, kelompok kapitalis, guru, siswa, orang tua dan masyarakat.

Selain wacana kekuasaan, Nanang menjelaskan perubahan mekanisme “pendisiplinan” yang ada di sekolah. Pada mulanya penegakan disiplin dilakukan melalui hukuman fisik. Kemudian, proses ini berubah menggunakan mekanisme pendisiplinan merupakan proses membentuk individu yang taat pada norma atau aturan. Pendisiplinan dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu: pengamatan (pengamatan atas perilaku individu dan masyarakat), standarisasi (pembentukan norma atau aturan baku yang menjadi standar perilaku individu), dan individualisasi (penilaian atas diri individu, apakah ia termasuk dalam kelompok individu yang taat atau menyimpang).

Sementara, Doni Koesoema menjelaskan kaitan praktik kekuasaan dalam proses pendidikan karakter. Alumnus STF Driyakaya dan Universitas Gregoriana, Roma tersebut menjelaskan bahwa sebenarnya praktik pendidikan karakter juga tidak bebas dari kekuasaan kelompok tertentu. Berbagai etika, standar perilaku yang baik atau yang buruk, standar moralitas, semua diciptakan kelompok tertentu dan dipaksakan untuk menjadi standar yang harus dipatuhi oleh semua orang. Doni tidak menampik adanya standar yang bersifat relatif. Ada yang diyakini sebagai perilaku yang baik oleh seorang individu belum tentu juga menjadi standar yang baik untuk orang lain. Baik-buruk bersifat relatif. Bila relativitas tersebut tidak dikendalikan, maka yang terjadi adalah chaos atau kekacauan karena semua individu berusaha memaksakan keyakinan kebenarannya. Untuk itu, individu harus memiliki sebuah pemahaman mengapa perilaku tertentu dipandang sebagai “konsensus” yang ditaati sebagian besar individu. Individu juga perlu menyadari dampak yang ditimbulkan bila segelintir orang berusaha “menerabas” standar relatif tersebut.

Kegiatan diskusi dan bedah buku tersebut diakhiri dengan penandatangan nota kesepahaman kerja sama dalam bidang penerbitan dan percetakan buku, kegiatan kajian akademis, kegiatan pameran buku, penggunaan dan pengadaan buku. Nota kesepahaman atau MoU ditandatangi Direktur PT Rajagrafindo Persada, Magdalena Sofian, dan Dekan FISIP Unsoed, Ali Rokhman. MoU dimaksudkan untuk memfasilitasi akademisi di lingkungan FISIP Unsoed ketika ingin menerbitkan karya ilmiahnya, terutama buku teks dan monograf. Harapannya, dalam beberapa waktu ke depan akan banyak hasil karya dosen FISIP Unsoed yang diterbitkan Rajagrafindo Persada.

Maju Terus Pantang Menyerah !

Tasyakuran Prodi S2 Magister Sosiologi

Bertempat di ruang kuliah Prodi S2 Magister Sosiologi, Rabu 12 Oktober 2016, Ketua Jurusan Sosiologi Tri Rini Widiastuti, M.Si dan Ketua Prodi Magister Sosiologi Dr. Ign. Suksmadi menyelenggarakan tasyakuran atas terselenggaranya proses pembelajaran S2 Sosiologi. Berkenan hadir Wakil Dekan II Dr. Muslih Faozanudin para ketua Jurusan/Prodi dan sekretaris jurusan, Kepala TU serta para dosen di lingkungan Fisip Unsoed.

Wakil Dekan II sangat mengapresiasi tim Jurusan Sosiologi dibawah Dr. Ign. Suksmadi yang telah berhasil mewujudkan Prodi S2 Sosiologi hingga proses pembelajaran ditahun pertama ini. Promosi harus senantiasa digencarkan kepada stakeholder khususnya alumni agar S2 Sosiologi semakin diterima masyarakat luas. Tak lupa Dr Muslih mendoakan agar S2 Komunikasi dan Ilmu Politik segera mendapatkan ijin dari Dikti.

Ketua Prodi Magister Sosiologi Dr Ign Suksmadi memaparkan bahwa berdirinya Prodi S2 Sosiologi sangat ditopang oleh pimpinan Fisip hingga Rektorat, untuk itu beliau mengucapkan rasa terimakasih. Perjuangan tim pendirian yang tidak kenal lelah, berhasil mengumpulkan berbagai data. Walaupun dengan fasilitas seadanya dapat tersusun menjadi borang pendirian S2, kenangnya. Beliau juga sangat berterimakasih kepada Kepala TU, para Kasub dan staf, yang telah menyumbang data dan tenaga hingga proses pebelajaran Magister Sosiologi dapat berjalan lancar.

Tasyakuran ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Jurusan Sosiologi Dra. Tri Rini Widiastuti, M.Si., diserahkan kepada Pimpinan Fisip Unsoed yang diwakili oleh Wakil Dekan II dan diserahkan kepada Ketua Program Studi S2 Magister Sosiologi. Selanjutnya ditutup dengan doa oleh Dr. H. Slamet Rosyadi dan acara ramah tamah di Prodi Magister Sosiologi.

Magister Sosiologi Fisip Unsoed, Maju Terus Pantang Menyerah !