Prodi Sosiologi Gelar Festival Makanan Banyumas

Program Studi S1 Sosiologi, 24 April 2019, mengadakan Festival Makanan Banyumas dan Talkshow di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Kegiatan ini, menurut Ketua Panitia Dra Fatmah Siti Djawahir M.Si, merupakan bagian dari Mata Kuliah Perubahan Sosial, yang bertujuan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa mengenai perubahan sosial, teori-teori perubahan sosial dan perubahan sosial Masyarakat Banyumas.

Dalam sambutannya, Dekan FISIP Unsoed Dr. Jarot Santoso, MS. menyampaikan tentang pentingnya keberadaan Universitas Jenderal Soedirman dalam perkembangan dan perubahan sosial yang ada di Kabupaten Banyumas.

Fatma mengatakan, acara ini berawal dari pemahaman bahwa makanan merupakan salah satu identitas Budaya Banyumas seperti mendoan, gethuk Sokaraja, cimplung, cenil, lupis, kluban, badeg, dawet dll, yang dapat diangkat dan dipresentasikan dalam tugas kelompok mahasiswa yang mengambil mata kuliah ini. “Ini penting bagi mahasiswa, untuk mengasah pisau analisisnya yang terkait dengan Perubahan Sosial Masyarakat Banyumas,” jelas dia.

“Masyarakat Banyumas adalah masyarakat yang menggunakan sosial budaya Banyumasan, yaitu mereka yang berada di Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Cilacap (Timur) dan Kebumen Barat,” jelas Drs Bambang Widodo, M.Par., salah seorang pembicara talkshow.

Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa, baik yang mengambil mata kuliah Perubahan Sosial maupun yang tidak. Selain itu, juga hadir dosen dari Jurusan Sosiologi dan jurusan lainnya di FISIP. Suasana kegiatan ini berlangsung dinamis dengan diskusi dua arah yang memecah kebekuan ,di tengah suasana awan yang agak mendung.

Mahasiswa FISIP Terpilih Sebagai Duta GenRe Unsoed 2019

Yusuf Efendi dan Feby Indah Lestari terpilih sebagai duta Genre Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) tahun 2019. Keduanya berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Program Generasi Berencana (GenRe) dikembangkan oleh BKKBN dalam rangka persiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja melalui pemahaman tentang Pendewasaan Usia Perkawinan. Melalui program ini, diharapkan remaja mampu melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana, berkarir dalam pekerjaan secara terencana, serta menikah dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan reproduksi.

Untuk dapat meningkatkan sosialisasi dan promosi program GenRe, khususnya pengembangan PIK Remaja, maka diperlukan figur motivator dari kalangan remaja itu sendiri. Figur motivator inilah yang akan menjadi wakil atau Duta GenRe.

Unsoed, melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R Aksiologi) turut merealisasikan program tersebut. Setelah dibukanya Pemilihan Duta GenRe UNSOED 2019 pada tanggal 17 Maret 2019, Pemilihan Duta GenRe mendapat antusias luar biasa dari banyak mahasiswa UNSOED yang berasal dari berbagai fakultas. Total pendaftar dari seluruh fakultas mencapai 29 orang, yang terdiri dari 7 putra dan 22 putri.

Pada hari pertama, 13 April 2019, dilaksanakan serangkaian tahapan, yaitu tes tertulis dimana peserta mengerjakan soal-soal seputar Triad KRR dan PIK. Kemudian dilanjutkan dengan tes wawancara yang terbagi ke dalam tiga pos, yaitu pos Public Speaking dan Minat Bakat, pos Triad KRR dan PIK, dan pos terakhir adalah pos bahasa Inggris.

Kemudian pada hari kedua, 14 April 2019, yang merupakan puncak acara bagi peserta Pemilihan Duta GenRe 2019, adalah pengumuman pemenang Duta GenRe. Pemilihan Duta GenRe 2019 turut serta mengundang Dr. Jarot Santoso, M.S. selaku Dekan FISIP Unsoed, Ahmad Sabiq, M.A. selaku Wakil Dekan FISIP 3, Dr. Kuat Piji Prayitna, S.H., M.Hum., Titi Cahyani, S.H., M.M., dan Dra. Rin Rostikawati, M.Si. Selain itu, acara pada hari kedua ini juga dihadiri oleh para dewan juri yang melakukan penilaian terhadap peserta, yaitu Bambang Widodo, M.Par., Valen Hadi Putri yang merupakan Duta GenRe Kabupaten Banyumas dan Provinsi Jateng 2018, Titi Cahyani, S.H., M.M. selaku perwakilan dari DPPKBP3A, Arbina Satria Afiatan, S.P., M.P. selaku perwakilan Forum Genre Banyumas, dan Jasmin Naulita Fatimah Azzahra selaku perwakilan dari UKM SEF Unsoed.

Pembukaan acara pada hari kedua diawali dengan parade peserta, baik putra maupun putri sebagai salah satu penilaian dari segi penampilan. Acara ini juga dimeriahkan oleh beberapa penampilan seperti tari Lenggok dan juga dimeriahkan oleh Bethania dan Fayat dengan menyanyikan beberapa lagu. Setelah diselingi dengan hiburan, acara selanjutnya adalah pengumuman lima besar putra dan putri yang kemudian diberi pertanyaan seputar Triad KRR dan PIK sekaligus menampilkan bakat yang dimiliki oleh para peserta untuk diambil penilaiannya.

Setelah semua tahapan terlewati, baik pada lima besar putra-putri maupun tiga besar putra-putri dan hasilnya diakumulasikan dengan tes sebelumnya, terpilihlah Yusuf Efendi dari FISIP sebagai juara 1 Duta GenRe Unsoed Putra dan Feby Indah Lestari yang juga dari FISIP sebagai juara 1 Duta GenRe Unsoed Putri.

Pemilihan Duta GenRe 2019 ini merupakan acara PIK-R Aksiologi Unsoed yang kedua, yang berlangsung dengan meriah dan sukses. Para pengurus PIK-R Aksiologi Unsoed berharap, antusiasme seluruh mahasiswa Unsoed terhadap acara Pemilihan Duta GenRe ini tidak akan menurun tetapi akan lebih besar lagi di tahun-tahun selanjutnya.

Pilmapres Unsoed 2019, mahasiswa sosiologi raih juara II

Seleksi Mahasiswa Berprestasi Tingkat Universitas Jenderal Soedirman Tahun 2019 telah dilaksanakan pada 28-29 Maret 2019. Kegiatan yang diikuti oleh 17 mahasiswa terbaik dari masing-masing Fakultas ini, telah melalui penilaian lima komponen yakni indeks prestasi kumulatif, karya tulis ilmiah, prestasi/kemampuan yang diunggulkan, dan bahasa Inggris/asing.

Nabilla Khansa Naura, mahasiswa Prodi S1 sosiologi berhasil mendapatkan juara II dengan perolehan nilai total 95,36. Pada seleksi ini, Khansa mempresentasikan karya tulis ilmiah berjudul “Peningkatan Pemahaman Mahasiswa mengenai Social Entrepreneurship Melalui  Video Business Model Canvas”. Tulisannya ini dilatarbelakangi keprihatinannya ketika melihat minat mahasiswa di masa sekarang yang enggan melakukan wirausaha sosial. Menurutnya, mahasiwa enggan melakukan usaha tersebut disebabkan mereka tidak memahami konsep wirausaha sosial serta mereka juga tidak memahami langkah apa saja yang harus dilakukan untuk memulai usaha di bidang wirausaha sosial tersebut.

Khansa menawarkan BMC (Business Model Canvas) sebagai sebuah alternatif untuk mengenalkan bisnis wirausaha sosial ini kepada mahasiswa. Sebagai langkah awal, ia membuat sebuah video edukasi yang diunggah di akun Youtube mengenani BMC ini dengan mengambil contoh wirausaha sosial yaitu Gojek. Bersama dosen pembimbing, Nanang Martono, Khansa melakukan penelitian untuk mengukur pemahaman mahasiswa sosiologi (sebagai sampel) mengenai BMC ini.

Menurut hasil penelitiannya, video yang diunggahnya secara efektif mampu meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai konsep BMC. Harapannya, ketika mahasiswa telah memahami konsep BMC, ke depan mahasiswa mampu merumuskan satu model bisnis wirausaha sosial yang tidak hanya ditujukan untuk kepentingan ekonomi saja, akan tetapi juga memiliki misi sosial. (NM)

Pengurus KBMS 2019 Resmi Dilantik

Jum’at, 15 Maret 2019 pukul 09.00 WIB di Aula FISIP pengurus KBMS (Keluarga Besar Mahasiswa Sosiologi) periode 2019 secara resmi dilantik oleh wakil dekan III FISIP Unsoed, Ahmad Sabiq. Prosesi pelantikan diikuti seluruh anggota baru KBMS dan beberapa tamu undangan. Selain dihadiri WD III FISIP Unsoed, juga hadir dalam upacara pelantikan tersebut: Tyas Retno Wulan (Ketua Jurusan Sosiologi), Nanang Martono (Koordinator Program Studi S1 Sosiologi), Arizal Mutahir (pembina KBMS), Ivana Aristantia (Ketua KBMS periode 2018), dan beberapa undangan dari Unit Kegiatan Mahasiswa dan Himpunan Mahasiswa Jurusan di FISIP.

Pelantikan ditandai dengan pengambilan sumpah jabatan yang dibacakan oleh wakil dekan III. Pelantikan dilanjutkan dengan serah terima jabatan dari ketua KBMS periode 2018 Ivana Aristantia ke Ketua KBMS periode 2019 Amalia Nur Ramadhani yang menandakan bahwa kepengurusan KBMS telah resmi diserahkan kepada anggota baru KBMS.

Muslihudin Jadi Doktor ke-16 di Jurusan Sosiologi Fisip Unsoed

Bertempat di Gedung A Lantai I, Sekolah Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang, Senin (10 Desember 2018) pukul 15.00-17.30 WIB menjadi saksi perjuangan Muslihudin dalam mempertahankan disertasinya dengan predikat sangat memuaskan, yang berjudul “Model Pengelolaan Pertambangan Emas Tradisional di Kecamatan Gumelar Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah” dalam Sidang Promosi Doktor Ilmu Lingkungan yang diketuai Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA (Dekan Sekolah Pascasarjana UNDIP), Dr.Hartuti Purnaweni, MPA. (Ketua Program Studi Doktor Ilmu Lingkungan), Prof.Dr.Ir. Azis Nur Bambang, MS. (Promotor), Dr. Ir. Eko Hendarto, M.Si. (Ko Promotor 1), Dr.rer. nat. Thomas Triadi Putranto, ST., M.Eng. (Ko Promotor 2), dan Tim Penguji Eksternal adalah Prof. Dr. Paulus Israwan Setyoko, M.S. dan Dr. Suparno, M.Si., serta Penguji Internal adalah Dr. Edi Santoso, SU.

Muslihudin dalam paparan Ujian Promosi Doktor, menyampaikan bahwa pertumbuhan pertambangan emas tradisional sangat marak, sementara itu keberadaan pertambangan tersebut disinyalir banyak permasalahan lingkungan yang menyertainya. Usulan model pengelolaan yang ditawarkan dari penelitian ini (disertasi), adalah pencegahan sekuat mungkin terhadap terjadinya kecelakaan kerja yang mengancam jiwa penambang serta perusakan dan pencemaran terhadap lingkungan.

Orisinalitas yang melekat pada penelitian ini (disertasi) menjadi novelty (kebaruan) adalah Model Pengelolaan Pertambangan Emas Tradisional yang Berwawasan Lingkungan, “karena selama ini belum pernah ada model pengelolaan pertambangan emas tradisional yang berwawasan lingkungan,” ungkap Muslihudin dalam paparan ujian promosi doktornya.Lebih lanjut, dipaparkan pula rekomendasi hasil penelitian (disertasi) secara teoritis yaitu dapat menjadi referensi dan pengantar terhadap penelitian-penelitian tentang pertambangan emas, karena masih banyak aspek-aspek yang bisa digali dalam bidang pertambangan emas. Secara praktis, yaitu dapat menjadi model yang berwawasan lingkungan bagi penambang, bagi pemerintah daerah baik pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten dan bagi masyarakat itu sendiri.

MPR Gandeng Jurusan Sosiologi Gelar Seminar Pancasila

Jurusan Sosiologi Fisip Unsoed bersama Sekretariat Jenderal MPR RI selenggarakan Seminar Nasional: “Membumikan Pancasila untuk Generasi Milenial”. Acara berlangsung pada Sabtu, 1 Desember 2018, bertempat di Krisna Ballroom, Hotel Java Heritage Purwokerto.

Ketua seminar nasional ini, Dr.Tri Wuryaningsih, M.Si, mengungkapkan bahwa Pancasila harus dijaga nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sehingga menjadi karakter atau identitas bangsa. Lebih lanjut disampaikan bahwa tujuan diselenggarakan seminar nasional ini, sebagai salah satu upaya yang dilakukan Jurusan Sosiologi agar menungkatkan pemahaman generasi milenial tentang pentingnya melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Seminar Nasional ini dibuka oleh Dekan Fisip, Dr. Jarot Santoso, M.S., Dalam sambutannya menyampaikan tentang pentingnya seminar nasional ini, karena selaras dengan perkembangan media sosial yang begitu pesat, sehingga menjadi tantangan dalam membumikan Pancasila untuk generasi milenial. Dekan juga memberikan apresiasi untuk Jurusan Sosiologi dan Sekretariat Jenderal MPR RI yang telah bekerjasama dalam menyelenggarakan seminar nasional ini.

Hadir 3 (tiga) narasumber yaitu Dr. Ma’ruf Cahyono, S.H., M.H. (Sekretaris Jenderal MPR RI), Dr. Heri Santoso (Kepala Pusat Studi Pancasila, Universitas Gadjah Mada), dan Dr. Nana Sutikna (Dosen FISIP Universitas Jenderal Soedirman). Seminar nasional ini diikuti oleh Mahasiswa Unsoed, dan mahasiswa yang ada di Kabupaten Banyumas, guru atau dosen, dan civitas akademika lainnya.

JURUSAN SOSIOLOGI MENERIMA KUNJUNGAN STUDI BANDING (BENCHMARKING) JURUSAN SOSIOLOGI DARI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Bertempat di Ruang Rapat Jurusan Sosiologi, Senin, 26 November 2018 Dekan dan Wakil Dekan I, III, Ketua Jurusan Sosiologi, Ketua Program Studi S1 Sosiologi dan Ketua Program Studi S2 Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan para dosen di jurusan ini telah bersiap menerima kehadiran empat dosen perwakilan Studi Banding (benchmarking) Jurusan Sosiologi UMM yang diketuai Rachmad Kristiono Dwi Susilo, M.A. (Ketua Jurusan Sosiologi UMM).

Ada beberapa hal yang didiskusikan dan bertukar pengalaman antara kedua jurusan ini, seperti manajemen sumber daya manusia, kurikulum, proses pembelajaran dan program kreativitas mahasiswa. Dalam sambutannya Dr. Jarot Santoso, M.S., selaku dekan, memberi apresiasi kepada Jurusan Sosiologi UMM yang sudah menjatuhkan pilihan kunjungan studi bandingnya ke Jurusan Sosiologi ini. “Jurusan Sosiologi UMM lebih leluasa mengatur pengelolaan yang terkait sumber daya manusia dan pengelolaan lainnya dibandingkan Jurusan Sosiologi Unsoed yang notanebe perguruan tinggi negeri.” ungkap Dekan Fisip Unsoed dan sekaligus Anggota Dewan Pengawas Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) ini.

Dr. Tyas Retno Wulan,M.Si., selaku Ketua Jurusan Sosiologi juga memberikan apresiasi atas kunjungan studi banding dari UMM ini, semoga studi banding ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh keduabelah pihak sehingga ada peningkatan kualitas pembelajaran. Selain itu, diharapkan dengan studi banding ini dapat meningkatkan jejaring kerjasama antar jurusan atau program studi yang termasuk dalam Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI).

WORKSHOP PENULISAN RESEARCH DESIGNTESIS MAGISTER SOSIOLOGI FISIP UNSOED.

[unsoed.ac.id, Jum, 16/11/18]Program Studi Magister Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) menyelenggarakan kegiatan Workshop Penulisan Research Design Magister Sosiologi Fisip Unsoed, yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para mahasiswa pascasarjana pada research design tesis, meningkatkan masa penyusun research design tesis sehingga dapat mempercepat penyelesaian studi Magister Sosiologi, dan memberikan motivasi terhadap para mahasiswa pescasarjana untuk menyusun research design.

Tesis merupakan masa penulisan karya ilmiah magister dapat menjadi hambatan untuk dapat menyelesaikan studi magister, menjadi lebih panjang. Masa studi lebih panjang karena biasanya mahasiswa menghilang atau kurang greget untuk segera memasuki masa konsultasi. Maka kegiatan ini perlu dilaksanakan untuk memotivasi penyusunan research design tesis, menurut Dr. Ign. Suksmadi Sutoyo, M.Si. Selaku ketua panitia.

Peserta kegiatan Workshop Penulisan Research Design Magister Sosiologi Fisip Unsoed ini adalah para mahasiswa PM Sosiologi dan mahasiswa pascasarjana di lingkungan Fisip Unsoed juga para dosen pasca sarjana Fisip Unsoed.

Tim dosen UMM Studi Banding ke Jurusan Sosiologi Unsoed

Purwokerto –  Senin, 26 November 2018 Jurusan Sosiologi kedatangan tamu istimewa dari UMM (Universitas Muhammadiyah Malang). Tim dosen UMM datang ke Unsoed dalam rangkaian kegiatan benchmarking atau studi banding Jurusan Sosiologi UMM dengan Jurusan Sosiologi Unsoed,

Dalam kesempatan itu, kedua belah pihak saling bertukar pengalaman mengenai pengelolaan jurusan sosiologi. Hadir dalam pertemuan tersebut tim dari Unsoed: Jarot Santoso (Dekan FISIP Unsoed), Joko Santoso (Wakil Dekan 1 FISIP), Ahmad Sabiq (Wakil Dekan III FISIP), Tyas Retno Wulan (Ketua Jurusan Sosiologi), Hariyadi (Sekretaris Jurusan Sosiologi), Nanang Martono (Kaprodi S1 Sosiologi), Ign Suksmadi (Kaprodi S2 Sosiologi) serta dosen Jurusan Sosiologi. Sementara tim UMM diwakili Rachmad K. Dwi Susilo (Ketua Jurusan Sosiologi), Luluk Dwi Kumalasari (Sekretaris Program Magister Sosiologi), Vina Salviana (Ketua DP2M UMM) Muhammad Hayat (Kaprodi S1 Sosiologi).

Dalam studi banding ini ada beberapa hal yang ingin dipelajari jurusan sosiologi UMM dari Unsoed, di antaranya mengenai manajemen SDM, pengelolaan proses pembelajaran, pengembangan kurikulum, serta strategi peningkatan kualitas proposal PKM. Dekan FISIP menyampaikan bahwa Unsoed sebagai perguruan tinggi negeri memang tidak mudah mengelola SDM yang tentu saja tidak fleksibel seperti UMM sebagai kampus swasta. Kendala yang dihadapi adalah mengenai strategi meningkatkan kinerja serta kedisplinan karyawan. Sementara Nanang Martono selaku Kaprodi S1 menyampaikan strategi untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Menurutnya, hampir 100% tim pengampu mata kuliah di Prodi Sosiologi sudah membuat RPS atau Rencana Pembelajaran Semester. Dokumen ini wajib diserahkan ke jurusan dan setiap tim wajib mempresentasikan RPS-nya.

Sementara UMM menyampaikan kendala dalam pengelolaan prodi yaitu sulitnya mempromosikan program studi sosiologi, ini menjadi problem serius karena bagi sebagian besar siswa SMA, sosiologi masih dipandang sebelah mata daripada disiplin ilmu lannya yang dianggap lebih menjanjikan.

Ke depannya, kedua pihak berencana meningkatkan kerja sama dalam penerbitan jurnal ilmiah yang dikelola program studi. harapannya adalah hubungan baik antara UMM dan Unsoed dapat terjalin lebih erat.

Dr. JAROT SANTOSO, M.S. dan Dr. TYAS RETNO WULAN, M.Si., SEBAGAI PENGURUS ASOSIASI PROGRAM STUDI SOSIOLOGI INDONESIA (APSSI) PERIODE 2018- 2022

Bertempat di Kampus Universitas Terbuka, yang berada di Tangerang Selatan Banten, 13-15 November 2018 berlangsung kegiatan Pengukuhan Pengurus APSSI dan Rapat kerja Nasional APSSI Periode 2018-2022. Tanggal 14 November 2018, Dr. Jarot Santoso, M.S. terpilih dan dikukuhkan sebagai anggota Dewan Pengawas APSSI dan Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si., sebagai Ketua Bidang Pengabdian pada Masyarakat APSSI. Selama ini Dr. Tyas Retno Wulan, M.Si., memang bergelut di bidang pengabdian kepada masyarakat terutama yang terkait dengan Buruh Migran Indonesia (BMI).

Ada beberapa agenda yang didiskusikan dalam Rapat Kerja Nasional APSSI ini, terkait dengan tridharma perguruan tinggi seperti pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satunya yang dikemukakan oleh Prof.Dr. Ravik Karsidi, Guru Besar Sosiologi Pendidikan dari Universitas Sebelas Maret, mengenai “Pembelajaran Sosiologi di PT dalam Era Revolusi Industri 4.0”. Era Revolusi industri 4.0 justru makin membutuhkan sosiologi sebagai ilmu sosial (lebih tinggi dibanding sebelumnya) terkait dengan perlunya literasi humanistik, ungkap Rektor Universitas Sebelas Maret ini dalam mempresentasikan materinya dalam kegiatan APSSI ini.